HALUT, dimensimedia.com – Ketua Caretaker Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Halmahera Utara (Halut), meminta Agar Bupati Halmahera Utara dapat mengevaluasi Staff Khusus di Pemerintahan Daerah yang dinilai tidak produktif dan tidak berkompeten.
Hal Ini disampaikan Langsung dengan tegas oleh Ketua Caretaker DPD KNPI Halmahera Utara, Rovin Djinimangale, Sabtu (11/03/2023).
Menurutnya, dalam proses perjalanan berpemerintahan di Halmahera Utara selama periode Frans Manery dan Muhlis Tapi-Tapi tidam komprehensif lantatan merekrut staf khusus yang tidak berkompoten dan produktif.
“Rekrut para staf khusus seperti itu, dugaan kami. Ini sangat membebani APBD Kabuoaten Halmahera Utara. Oleh sebab itu setidaknya para staf khusus harus memberikan yang terbaik untuk Daerah ini,” tegas Ketua DPD KNPI Halut itu.
Kenyataan nya lanjut Ketua KNPI. Staf Khusus yang membidangi bidang Komunikasi Antara Lembaga Ini terlihat tidak berkompeten, hanya bergaya-gayaan. Setidaknya Ia Tampil sebagai pemberi solusi dari Setiap masalah yang dihadapi Bupati Halut.
“Bukan malah menjadi seperti dugaan kami yaitu, dalang dari persoalan yang terjadi selama ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Rovin menjelaskan terkait dengan bukti dari kronologis sampai muncul Bupati Halmahera Utara mengumbar sumpah dan serapah tersebut, KNPI menduga persoalan itu diakibatkan lantaran staf khusus yang tidak bekerja maksimal.
“Dugaan kami ini diakibatkan staf khusus yang tidak bekerja maksimal, sehingga yang menjadi korban adalah organisasi kemahassiswaan atau GMNI. Sehingga ucapan Bupati Halmahera Utara bisa sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak baik,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga menerangkan bahwa KNPI dituntut harus mampu mendorong semangat kemandirian kaum muda dalam mengembangkan kualitasnya, hal ini sangat menentukan akan peran sertanya dalam membina masyarakat.
“Dengan kondisi yang ada di Halmahera Utara saat ini kegaduhan dan keributan yang terjadi KNPI sangat prihatin,” terang dia.
Oleh sebab itu dengan segala hormat, Rovin meminta agar Hard Baraja untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
“Saya sebagai Ketua Caretaker KNPI Halmahera Utara meminta Hard Baraja untuk mundur dari jabatannya, karena dugaan kami, Hard Baraja ini tidak punya kompeten yang baik dan tidak bekerja secara profesional sehingga merugikan APBD bahkan birokrasi,” paparnya.
“Jika tuntutan ini tidak diindahkan oleh Pak Bupati, Maka KNPI Halmahera Utara siap bersikap untuk selalu oposisi dengan Pemerintahan (FM-ManTap) di periode ke II,” sambungnya mengenaskan.
Sementara untuk kemajuan daerah bukan untuk kepribadian individual, Staf khusus itu KNPJ menduga
hanya punya kemampuan mengadu domba lembaga satu sama yang lain.
“Pada prinsipnya kami memina Hard sebagai staf khusus Bupati Halut mundurkan diri, KNPI juga menduga kuat Hard Baraja seakan-akan punya kemampuan hanya mengadu dombakan lembaga yang satu dan lembaga yang lain. Padahal tugasnya membangun komunikasi dengan baik untuk kepentingan lembaga,” tukasnya.
“Harapan masyarakat Halmahera Utara, agar Daerah Ini dibangun atas ketulusan dan Keihklasan. Dugaan kami persoalan yang memicu Pertentangan antara masyarakat dengan Lembaga pemerintahan ini bermula karena staf khususnya Bupati Halut yang tidak produktif dan bijak.” Tandasnya mengakhiri.
Penulis : Timred | Redaktur : Fikram Sabar