Menu

Mode Gelap
STQ 2023, Haltim Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Berita · 7 Mar 2025 05:16 WIB ·

Husni Bopeng: Srikandi Maluku Utara, Setia di Sisi Pemimpin dan Selalu Hadir untuk Rakyat Kecil


 Husni Bpeng (Kiri) bersama Gubernur Malut, Sherly Tjoanda (Kanan) Perbesar

Husni Bpeng (Kiri) bersama Gubernur Malut, Sherly Tjoanda (Kanan)

Di balik kepemimpinan perempuan pertama di Maluku Utara, Sherly Tjoanda, ada sosok perempuan tangguh yang tak pernah lelah berada di garis depan. Namanya Husni Bopeng, seorang politisi yang tak hanya dikenal karena jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara, tetapi juga karena ketulusannya dalam membela, mendukung, dan mendampingi pemimpin perempuan yang kini memegang kendali di bumi Moloku Kie Raha.

Sejak awal kiprah Sherly Tjoanda, Husni Bopeng hadir bak bayangan yang setia. Ia bukan sekadar kolega politik, melainkan teman seperjuangan yang mengerti bahwa kepemimpinan bukan soal gender, melainkan tentang hati dan komitmen. Jauh sebelum Sherly menjejakkan kaki di kursi gubernur, Husni sudah berdiri di sisinya, melawan anggapan bahwa Maluku Utara hanya layak dipimpin laki-laki.

Tahun 2020 menjadi momen di mana suaranya menggema dalam diskusi publik. Dengan tegas ia menyampaikan, “Ternate dan Maluku Utara tidak harus selalu dipimpin laki-laki.” Pernyataan sederhana yang kelak menjadi bagian dari narasi besar kebangkitan perempuan di panggung politik daerah.

Setia Mengulurkan Tangan, Meski di Tengah Duka

Kedekatan Husni dengan Sherly bukan sekadar soal politik. Saat duka menyelimuti kehidupan pribadi Sherly, Husni hadir bukan sebagai wakil rakyat, tetapi sebagai seorang sahabat. Kala tragedi ledakan speed boat merenggut nyawa Benny Laos, suami tercinta Sherly Tjoanda, Husni berdiri di sisi sang gubernur. Ia menggenggam tangan Sherly, menawarkan bahu yang kokoh, tanpa kata-kata berlebihan, hanya kehadiran tulus seorang perempuan kepada perempuan lainnya. Dalam sunyi, air mata mereka menjadi saksi bahwa perjuangan di politik bukan hanya soal menang atau kalah, tapi juga soal menemani dalam duka terdalam.

Rumah yang Tak Pernah Tertutup, Pintu yang Selalu Terbuka

Husni Bopeng bukan politisi yang berjarak dengan rakyatnya. Rumahnya di Ternate dikenal luas sebagai rumah rakyat. Hampir 24 jam, pintu rumah itu selalu terbuka. Tak peduli siapa yang datang, apakah kawan politik atau lawan dalam panggung demokrasi, semuanya diterima dengan tangan terbuka. Baginya, manusia dinilai dari niat dan hati, bukan dari warna bendera politik yang mereka usung.

Husni meyakini, politik yang baik adalah politik yang memanusiakan manusia. Karena itu, ia tak pernah lelah mendengar, bahkan dari mereka yang berbeda pandangan. Ia menampung keluhan, memberi masukan, bahkan mengulurkan bantuan tanpa mempertimbangkan siapa di balik wajah yang mengetuk pintu rumahnya.

Hadir di Garis Terdepan, Menyeka Air Mata Rakyat

Kepedulian Husni tak pernah dibatasi oleh garis protokoler jabatan. Ketika seorang ibu dan anak di Kelurahan Rua diseruduk babi hutan hingga terbaring di rumah sakit, Husni tak mengirim utusan. Ia hadir sendiri, ditemani sang suami tercinta, Hi Umar Bopeng. Dengan matanya sendiri ia melihat kondisi bocah malang itu. Dengan tangannya sendiri, ia mengusap kepala sang ibu yang menangis cemas di sisi tempat tidur.

Ia tak datang membawa janji-janji politik. Ia datang sebagai manusia yang peduli, sebagai ibu yang ikut merasakan ketakutan ibu lainnya. Dan di tengah ruang perawatan yang sempit itu, Husni Bopeng menunjukkan bahwa jabatan adalah alat untuk mengabdi, bukan sekat untuk menjaga jarak.

Kekuatan di Balik Srikandi

Tak banyak yang tahu, di balik langkah-langkah besar Husni Bopeng, ada satu sosok yang setia mendoakan di belakangnya. Hi Umar Bopeng, sang suami, bukan hanya pendamping hidup, melainkan juga sahabat seperjalanan. Dukungan dan doa sang suami menjadi penopang utama setiap langkah Husni. Dalam setiap keputusan besar yang diambil, selalu ada restu dan bisikan lembut dari Umar Bopeng yang menguatkannya.

Kisah Husni dan Umar bukan hanya tentang rumah tangga harmonis, tetapi tentang bagaimana dua hati memilih menjadikan hidup mereka berarti bagi banyak orang.

Lebih dari Sekadar Wakil Ketua DPRD

Hari ini, nama Husni Bopeng dikenal sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara. Namun, gelar itu tak cukup menggambarkan siapa dia sesungguhnya. Ia adalah penjaga mimpi perempuan-perempuan Maluku Utara. Ia adalah sahabat yang setia mendampingi pemimpin perempuan pertama di Maluku Utara. Ia adalah ibu bagi rakyat kecil yang pintu rumahnya selalu terbuka. Dan di atas segalanya, ia adalah Srikandi sejati Maluku Utara, yang mengerti bahwa kekuasaan sejati bukan terletak pada jabatan, melainkan pada seberapa besar cinta yang ditanamkan dalam setiap langkah pengabdian.

Sebenarnya masih banyak lagi kiprahnya, namun dalam part ini mimin hanya mengulas secara singkat. Nantikan tulisan kami selanjutnya tentang kiprah Ibu Husni Bopeng pada artikel selanjutnya, termasuk kiprah sang anak Muhammad Ghifari Bopeng yang akan terbit pekan depan.

Semoga menginspirasi!! (arf)

Artikel ini telah dibaca 47 kali

Baca Lainnya

Abdul Gani Kasuba: Akhir Perjalanan Seorang Pemimpin di Ujung Takdir

14 Maret 2025 - 12:02 WIB

Meniti Asa di Bumi Saruma: Forum Konsultasi Publik RKPD 2026 Halmahera Selatan

13 Maret 2025 - 13:29 WIB

Dibalik Megahnya RSUD CB: Pernah ber- Utang Hampir Rp1 Triliun dan Fasilitas Rusak

7 Maret 2025 - 16:44 WIB

NHM di Ujung Tantangan: Harapan dan Perjuangan untuk Bangkit Kembali

7 Maret 2025 - 10:02 WIB

Sherly Tjoanda Menjenguk AGK: Doa, Harapan, dan Kepedulian Atas Kesembuhan

7 Maret 2025 - 09:19 WIB

“Helmi Umar Muchsin: Jejak Darah Biru, Perjuangan Panjang, dan Mimpi Besar dari Halmahera Selatan”

7 Maret 2025 - 04:48 WIB

Trending di Berita