Oleh: Arief Paturusi (Penulis Dimensimedia.com)
“Langit yang Diraih: Jejak Kebaikan Haji Isam untuk Dunia”
Sebelumnya, saya pernah menulis tentang sosok inspiratif lainnya, “Belajar Ikhlas dari Haji Robert, Dermawan di Garis Depan,” seorang pengusaha pertambangan di Maluku Utara yang rela menghabiskan ratusan miliar untuk bantuan kemanusiaan. Kali ini, hati saya terpanggil untuk membagikan kisah luar biasa Haji Isam.
Sebagai sesama anak perantau dari Sulawesi Selatan, cerita hidup beliau adalah cambuk sekaligus inspirasi bagi saya. Begitu banyak orang yang dititipkan harta melimpah, tapi belum tentu mereka dermawan. Namun, Haji Isam berbeda. Ia mengajarkan kita satu hal yang amat berarti: apa pun nasib kita, tetaplah menjaga kejujuran, karena itulah sumber ketenangan. Dan jika diberi rezeki berlimpah, jangan lupa berbagi.
Di sudut kecil Batulicin, Kalimantan Selatan, seorang pemuda bernama Andi Syamsuddin Arsyad memulai perjalanan hidupnya dengan mimpi besar. Siapa sangka, pria sederhana yang kini dikenal sebagai “Crazy Rich Batulicin” itu dulunya hanyalah seorang sopir pengangkut kayu. Namun, keterbatasan tak pernah menjadi alasan untuk menyerah.
Lahir pada tahun 1977 dari keluarga perantau Bugis, Haji Isam adalah putra seorang pedagang tembakau yang hijrah ke Batulicin demi mencari penghidupan lebih baik. Hidup sebagai perantau tidaklah mudah. Dalam keseharian yang serba sulit, Isam muda sering menatap langit malam yang bertabur bintang, bertanya-tanya apakah impian besar dalam hatinya akan pernah terwujud.
Ketika masih menjadi sopir pengangkut kayu, hidup Haji Isam jauh dari kemewahan. Jalanan berdebu, peluh bercucuran, dan malam-malam panjang yang dihabiskan dalam lelah adalah pemandangan sehari-hari. Namun, di balik kerja kerasnya, ada doa tulus yang terus ia panjatkan. Ia percaya, rezeki selalu datang kepada mereka yang tak pernah lelah berusaha dan bersyukur.
Titik balik dalam hidupnya terjadi pada tahun 2001 ketika ia bertemu dengan Johan Maulana, seorang penambang batu bara lokal. Johan melihat potensi besar dalam diri Isam dan membimbingnya mengenal dunia tambang. Selama dua tahun, Isam belajar dengan tekun, menyerap setiap ilmu, dan mulai merencanakan langkah-langkah kecil menuju masa depan.
Pada tahun 2003, Johan memberikan kepercayaan besar kepada Isam: modal untuk menyewa alat berat tambang. Dengan keberanian yang tak tergoyahkan, ia mendirikan CV Jhonlin Baratama, sebuah perusahaan kontraktor tambang kecil yang kemudian berkembang pesat. Kini, perusahaan tersebut telah menjadi PT Jhonlin Baratama, salah satu pemain besar di industri batu bara Indonesia.
Namun, bagi Haji Isam, kesuksesan tak berhenti pada tambang. Ia memperluas bisnisnya ke berbagai sektor, termasuk penerbangan, perkapalan, perkebunan sawit, biodiesel, hingga mendirikan pabrik gula besar di Bombana, Sulawesi Tenggara, yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Di balik semua pencapaiannya, Haji Isam tak pernah melupakan pentingnya berbagi. Ia memahami bahwa harta adalah titipan yang harus digunakan untuk membantu sesama. Dari membangun masjid hingga berbagai bantuan kemanusiaan, ia membuktikan bahwa kekayaan sejati terletak pada keberanian untuk berbuat baik.
Hari ini, Haji Isam tak hanya menjadi inspirasi bagi generasi muda, tetapi juga seorang ayah yang mempersiapkan anak-anaknya melanjutkan perjuangannya. Anak-anaknya, meski masih muda, sudah terlibat aktif dalam perusahaan keluarga, menjaga warisan nilai-nilai yang diajarkan oleh sang ayah.
Kisah Haji Isam adalah bukti nyata bahwa asal-usul bukanlah batasan untuk bermimpi besar. Dari sopir kayu hingga pengusaha besar, ia telah menunjukkan kepada kita bahwa kerja keras, doa, dan keberanian dapat membawa seseorang mengejar langit.
Jika saya diberi waktu, ingin rasanya saya bertemu orang-orang seperti Haji Isam walau sedetik. Saya ingin belajar tentang arti sebuah harta dan pentingnya membantu sesama.