TERNATE, DM-Suara tawa dan sorak sorai menggema dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Ternate. Sabtu (9/8/2025) pagi itu, langit cerah seolah ikut merayakan semangat kemerdekaan. Bendera merah putih berkibar gagah, menjadi saksi dimulainya Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) yang mempertemukan dua dunia — para pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) — dalam satu arena kebersamaan.
PORSENI kali ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Kepala Lapas Perempuan Ternate, Agustina, membuka acara dengan senyum hangat yang memecah sekat antara petugas dan warga binaan.
“PORSENI bukan hanya lomba. Ini adalah ruang untuk saling mengenal, menguatkan, dan membangun semangat positif. Mari kita jadikan kebersamaan ini sebagai pembelajaran berharga,” ucap Agustina, disambut tepuk tangan riuh.
Lomba-lomba yang digelar bukan sekadar adu cepat atau adu keterampilan. Ada tawa saat tim tarik tambang saling berusaha mempertahankan pijakan, ada sorak sorai ketika pertandingan voli berlangsung sengit, dan ada kebanggaan tersendiri saat warga binaan memamerkan bakat seni mereka.
Di tengah keterbatasan, momen ini menjadi oase yang menyejukkan. Bagi sebagian WBP, PORSENI adalah kesempatan untuk merasa setara — bukan lagi sebagai “yang diawasi” tetapi sebagai rekan satu tim, lawan yang sportif, atau teman yang memberi semangat.
“Menang atau kalah bukan tujuan utama. Yang penting, kita bisa saling menghargai dan belajar bersama,” ujar Agustina lagi, menegaskan makna sejati kegiatan ini.
PORSENI di Lapas Perempuan Ternate bukan hanya bagian dari perayaan kemerdekaan, tetapi juga cermin bahwa kemerdekaan batin dapat diraih melalui kebersamaan, sportivitas, dan saling percaya. Dan hari itu, di balik tembok tinggi yang biasanya membatasi, semangat merdeka justru terasa paling dekat.