TERNATE, DM– Landmark Ternate menjadi saksi semangat olahraga saat Festival Olahraga II Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Ternate resmi dibuka Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, pada Minggu pagi (31/8/2025). Sejak hari pertama, suasana meriah terasa. Anak-anak, mahasiswa, komunitas, hingga atlet berbagai cabang olahraga (cabor) larut dalam gairah persaingan yang sehat.
Gelaran kali ini mempertandingkan sembilan cabor, mulai dari bola basket, tenis lapangan, futsal, petanque, e-sport, karate, balap sepeda, bola voli, hingga bulu tangkis. Ajang ini bukan sekadar pertandingan, melainkan jalan bagi atlet muda Ternate untuk menapaki jenjang lebih tinggi.
“Festival olahraga ini adalah bagian dari perjalanan menuju Porprov Malut dan ajang mencari bibit unggul Ternate. Kami ingin melahirkan atlet terbaik untuk kota ini,” ujar Ketua Panitia, Iskandar Abdurahman.
Ketua KONI Kota Ternate, Faujan A. Pinang, menambahkan, sepanjang 2025, KONI telah menyelenggarakan dua kali festival olahraga. Total sudah 21 cabor ambil bagian dari 30 cabor yang bernaung di bawah KONI. “Harapan kami sederhana: semakin banyak atlet berprestasi lahir dari Kota Ternate, bukan hanya untuk Porprov, tapi juga nasional bahkan internasional,” katanya penuh optimisme.
Wali Kota Tauhid sendiri menegaskan konsistensi Pemkot mendukung ekosistem olahraga. “Kita ingin KONI terus hidup, pertandingan terus digelar, dan atlet Ternate siap bersaing di level apa pun,” ucapnya.
Setelah sepekan kompetisi berlangsung, Minggu pagi (7/9/2025), Festival Olahraga II resmi ditutup dengan cara yang tak kalah meriah. Ratusan peserta Fun Run dan Fun Race dilepas Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly, dari kawasan Taman Nukila. Ternate mendadak jadi lautan manusia: anak sekolah, mahasiswa, komunitas lari, hingga masyarakat umum, bahkan peserta dari Morotai, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, dan Tidore ikut ambil bagian.
“Olahraga bukan hanya soal prestasi, tapi juga silaturahmi. Fun Run ini bukti bahwa olahraga menyatukan semua orang,” ujar Rizal di sela kegiatan.
Suasana penutupan terasa seperti pesta rakyat. Musik, sorak-sorai, hadiah menarik, hingga doorprize bagi peserta membuat area Taman Nukila penuh keceriaan.
Faujan menutup dengan sebuah harapan besar: “Lewat festival ini, kita ingin atlet Ternate tidak sekadar siap bertanding, tapi juga bermental juara. Karena dari sinilah masa depan olahraga Kota Ternate dibangun.”
Festival Olahraga II KONI Kota Ternate pun usai, namun semangatnya masih bergema. Dari Landmark hingga Taman Nukila, dari lapangan futsal hingga arena voli, denyut olahraga kota ini semakin terasa—membangun optimisme bahwa Ternate benar-benar menuju cita-cita sebagai kota atlet.