GOSOWONG,DM- Suara sirene menggema di area tambang Gosowong, menandai dimulainya Simulasi Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang digelar PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pada 30 September 2025.
Di bawah terik matahari, puluhan peserta — mulai dari tim HSE, Security, Civil, NHM Peduli hingga aparat Kepolisian Halmahera Utara — bergerak cepat sesuai skenario darurat yang telah dirancang menyerupai kondisi nyata. Mereka berlatih komunikasi tanggap darurat, manuver pemadaman, dan penggunaan alat pemadam api secara langsung di lapangan.
Koordinator Technical Emergency Response Team NHM, Zakaria Barham, tampak sigap memantau jalannya latihan.
“Kami ingin memastikan setiap orang tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi krisis. Bencana tidak bisa diprediksi, tapi kesiapan bisa dilatih,” ujarnya.
Bagi NHM, latihan ini lebih dari sekadar rutinitas. Manager HSE NHM, Widi Wijaya, menegaskan simulasi tersebut juga menjadi wujud komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan lingkungan.
“Kami ingin membangun budaya siaga, bukan hanya prosedur. Setiap karyawan harus punya kesadaran bahwa tanggap bencana adalah bagian dari etos kerja tambang berkelanjutan,” katanya.
Kegiatan ini menjadi cermin bagaimana NHM tidak hanya fokus pada operasional tambang, tetapi juga memastikan seluruh karyawannya memiliki kemampuan tanggap darurat. Dalam setiap simulasi, semangat gotong royong, disiplin, dan tanggung jawab terlihat jelas — nilai-nilai yang menjadi fondasi NHM menjaga tambang tetap aman dan lestari.