TERNATE, DM – Sabtu pagi, 18 Oktober 2025, halaman kantor DPW NasDem Maluku Utara di Jalan Sultan Khairun tampak ramai. Suara tawa, musik lembut, dan aroma antiseptik memenuhi udara — bukan karena kampanye politik, melainkan karena aksi donor darah yang digelar partai biru itu dalam rangka memperingati HUT NasDem ke-14.
Di tengah kesibukan politik dan konsolidasi partai, Partai NasDem memilih cara berbeda untuk merayakan ulang tahunnya: berbagi kehidupan lewat tetes darah.
Ketua DPW NasDem Maluku Utara, Husni Bopeng, yang turut hadir langsung di lokasi, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk komitmen partai terhadap kemanusiaan.
“NasDem selalu ingin hadir bukan hanya dalam ruang politik, tetapi juga dalam ruang sosial. Donor darah ini adalah simbol bahwa setiap kader harus menyalakan perubahan, dimulai dari tindakan kecil namun bermakna,” ujarnya.
Husni menjelaskan bahwa donor darah ini hanyalah awal dari rangkaian panjang kegiatan sosial dan olahraga yang digelar hingga November mendatang — mulai dari pelayanan kesehatan gratis, lomba tenis meja, karaoke, jalan sehat, hingga pembagian sembako bagi masyarakat.
Di antara peserta yang duduk menunggu giliran donor, tampak Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, yang juga Ketua DPD NasDem Kota Ternate. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi tuan rumah seluruh rangkaian perayaan ini.
“DPD Kota Ternate siap memfasilitasi semua kegiatan HUT NasDem. Kita ingin Ternate menjadi pusat semangat perubahan itu sendiri,” kata Tauhid.
Suasana semakin hangat ketika Sekretaris DPW NasDem Malut, Abd. Rahim Odeyani, menyampaikan pesan penuh semangat kepada para peserta.
“Gerakan donor darah ini adalah bentuk nyata politik kemanusiaan. Kita ingin kader NasDem dikenal bukan hanya karena warna baju, tapi karena manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Bagi NasDem, perayaan HUT kali ini tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga momentum refleksi dan konsolidasi. Husni Bopeng mengakui bahwa partainya masih memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama dalam memperkuat kepercayaan publik pasca Pemilu 2024.
“Kami belajar dari pengalaman. Kini saatnya NasDem kembali turun ke masyarakat, mendengar, dan bekerja untuk rakyat,” tegasnya.
Tetesan darah dari ratusan kader dan simpatisan yang mengalir hari itu menjadi simbol sederhana dari semangat perubahan — bahwa politik bisa berwajah kemanusiaan, dan bahwa perayaan partai bisa bermakna lebih dari sekadar seremonial.