HALUT, DM- Suasana hangat dan penuh sukacita menyelimuti Gereja Bait-El Kao. Bukan hanya lantunan pujian yang mengalun, tetapi juga warna-warni busana adat Halmahera yang dikenakan para jemaat dan tamu undangan. Di tempat itulah, Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM dan Mitra Kerja (Forkaloka) merayakan ibadah pra-Natal bersama masyarakat Desa Kao.
Perayaan Natal kali ini terasa istimewa. Iman Kristen dirayakan berdampingan dengan kearifan lokal, menciptakan suasana ibadah yang membumi dan inklusif. Kehadiran perwakilan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, manajemen NHM, serta masyarakat lingkar tambang menjadi simbol kuatnya harmoni sosial yang terawat.
Perwakilan Manajemen Site Gosowong, Jatser Paleba, menyampaikan bahwa Natal adalah momen refleksi untuk memperkuat iman dan persaudaraan.
“Natal mengingatkan torang semua bahwa dalam setiap langkah kehidupan, Tuhan selalu beserta torang,” ucapnya dengan logat lokal yang akrab di telinga jemaat.
Khotbah Natal yang disampaikan Pdt. Wesly Lahea menekankan pentingnya keluarga sebagai pusat kehidupan iman. Ia mengajak jemaat menjadikan Yesus sebagai Raja dalam keluarga agar pemulihan dapat dirasakan dari rumah, gereja, hingga bangsa.
Ketua Panitia Natal Forkaloka 2025, El-Kharis Salamena, mengapresiasi dukungan seluruh pihak, mulai dari manajemen NHM hingga komunitas seni dan masyarakat Kao. Menurutnya, perayaan ini membuktikan bahwa Natal adalah milik semua, tanpa sekat.
“Kasih dan kebersamaan tidak mengenal batas. Natal menjadi momentum untuk saling menguatkan dan menjadi terang di lingkungan torang,” tuturnya.
Di Kao, Natal bukan hanya dirayakan—tetapi dirasakan sebagai perjumpaan iman, budaya, dan persaudaraan.