MOROTAI, DM – Kontestasi pemilihan Ketua HIPMI Maluku Utara belum lagi dimulai, namun suhu politik organisasi pengusaha muda itu sudah menghangat. Nama Rio Cristian Pawane, Wakil Bupati Pulau Morotai, menjadi pusat sorotan.
Sejumlah pihak menolak pencalonannya dengan alasan etika jabatan. Namun, dari kubu pendukung, pernyataan sebaliknya mengalir deras. Irfan Hi. Abdul Rahman, Dewan Pengarah Tim Pemenangan RCP, menilai penolakan tersebut hanyalah “kepanikan politik.”
“HIPMI bukan ruang politik praktis, melainkan wadah pengusaha muda. Rio maju sebagai kandidat sah, tidak ada aturan yang ia langgar,” kata Irfan.
Bagi tim pemenangan, Rio justru dipandang membawa peluang besar. Jejaring dan posisinya sebagai Wakil Bupati disebut dapat memperkuat kerja sama antara HIPMI dan pemerintah, membuka investasi, serta mempercepat akselerasi ekonomi Maluku Utara.
“Dengan Rio, HIPMI bisa jadi mitra strategis pemerintah daerah. Investasi, UMKM, hingga penciptaan lapangan kerja bisa lebih cepat terealisasi,” tambah Irfan.
Di tengah tarik-menarik opini ini, publik Malut dihadapkan pada dua wajah Rio: di satu sisi dianggap “ambisius”, di sisi lain dinilai “strategis.” Bagaimanapun, pertarungan di Musda HIPMI Malut akan membuktikan, apakah peluang Rio benar-benar sebesar yang diyakini timnya, atau justru sebaliknya.