Jumat, 24 Februari 2023, Komunitas Eco Enzyme Maluku Utara, Orwil Ikatan Cendekiawan Muslim Se Indonesia (ICMI) Maluku Utara, dan Forum Diskusi Insan Cita (FORDISTA) sukses menggelar Diskusi bertema Membahas Permasalahan, Solusi dan Kebijakan Pengelolaan Ekologi di Kota Ternate yang dikemas dalam Diskusi Serial Collaborative Discourse. Diskusi serial ini merupakan salah satu rangkaian memperingati ulang tahun pertama komunitas eco enzyme yang jatuh pada 4 Februari 2023 dua pekan lalu.
Menurut penanggungjawab acara Diskusi Serial, Syarifuddin Usman, sedianya acara diskusi tersebut dilaksanakan pada saat ulang tahun komunitas. Namun karena Koordinator Eco Enzyme, Ishak Naser, sedang umroh, maka waktunya di undur hingga kembalinya coordinator dari umroh.
“Iya, ada beberapa kegiatan sebagai rangkaian memperingati ulang tahun pertama komunitas eco enzyme, salah satunya diskusi tentang lingkungan. Tapi acaranya kita undur karena coordinator Komunitas Eco Enzyme sedang umroh,” jelas Syarifuddin yang kerap di sapa ipink.
Diskursus kolaborasi menurut Ipink, dijadwalkan akan berlangsung secara serial dengan tema, lingkungan, demokrasi dan civil society. Untuk tema lingkungan telah dilaksanakan pada Jumat malam, 24 Februari 2023. Sementara untuk tema demokrasi dilaksanakan pada 03 Maret, dan diskusi tema civil society dilaksanakan pada 10 Maret 2023. Lokasi acara dipusatkan di Café VOC, samping secretariat Komunitas Eco Enzyme, di dalam Benteng Oranje, depan museum rempah.
Diskusi dengan tema lingkungan menghadirkan Prof.Dr.Jubair Situmorang, M.Ag yang mengupas Ekologi dalam perspektif Teologi. Kemudian Dr. Zulham Harahap,MA, memaparkan perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan serta M.Syarif Tjan kapasitasnya sebagai Kabid pencegahan dan pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate dengan tema Mengatasi Mobilitas Sampah antar pulau, kasus Kota Ternate.
Diskusi yang berlangsung selama 4 jam tersebut, dipandu oleh Syarifuddin Usman sebagai penanggungjawab acara dan diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang profesi. Mulai dari dosen, ASN Kota Ternate, Politisi, Mahasiswa, jurnalis dan pegiat lingkungan.
Banyak gagasan baru yang lahir dari diskusi tersebut diantaranya gagasan tentang perlunya Eco Teologis dalam mengelola lingkungan yang ditawarkan Prof. Dr. Jubair Situmorang. Eco teologis adalah bagaimana melibatkan imanensi dalam pembuatan kebijakan. Selain itu juga perlunya merubah mindset masyarakat pentingnya lingkungan yang bersih, sehat dan asri dan tanpa sampah. Mindset tersebut harus dimulai dari dalam keluarga, sekolah (lembaga pendidikan) dan juga di masyarakat.
Sementara itu, Koordinator Eco Enzyme, Ishak Naser berharap diskusi ini akan ditindaklanjuti sehingga menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan ke Pemerintah Kota.
“Apakah pemerintah kota akan menggunakan rekomendasi tersebut, itu soal lain, yang terpenting adalah, diskusi seperti ini harus menghasilkan sesuatu untuk kemaslahatan banyak orang,” ungkapnya ketika memberi opening statement pada acara diskusi tersebut.
Apa yang disampaikan oleh Ishak Naser, diiyakan oleh Syarifuddin Usman, rekomendasi itu terlebih dulu akan di godok dalam forum FGD yang akan dijadwalkan dalam waktu dekat. (Red)