Menu

Mode Gelap
STQ 2023, Haltim Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Berita · 8 Feb 2025 04:01 WIB ·

NHM di Garda Terdepan: Kisah Perjuangan Masyarakat dan Karyawan di Tengah Krisis


 NHM di Garda Terdepan: Kisah Perjuangan Masyarakat dan Karyawan di Tengah Krisis Perbesar

Malifut, DM– Dalam keheningan Desa Tahane, Kecamatan Malifut, terjadi pertemuan penuh emosi pada Senin, 3 Februari 2025. Aliansi Peduli Demokrasi Maluku Utara menggelar aksi demonstrasi menuntut PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) menyelesaikan tanggung jawab sosial dan hak-hak karyawan. Namun, aksi ini berujung konfrontasi dengan Forum Masyarakat dan Karyawan Bersatu untuk Bangkit (FMKBB) yang dengan tegas memberikan dukungan penuh kepada NHM.

Di tengah kerumunan, Mahdi Abd. Rachman, mantan karyawan NHM sekaligus warga Desa Tahane, tampil sebagai suara keberanian. “Torang di sini hanya ingin satu hal: perusahaan ini kembali normal. Jika NHM bangkit, ekonomi lingkar tambang akan ikut pulih, dan karyawan yang dirumahkan bisa kembali bekerja,” katanya, dengan nada penuh harap.

Di bawah kepemimpinan Haji Romo Nitiyudo Wachjo, yang akrab dikenal sebagai Haji Robert, NHM telah lama menjadi garda terdepan kemanusiaan di Maluku Utara. Tidak hanya sebagai pusat ekonomi, tambang emas Gosowong telah menciptakan peluang bagi masyarakat lokal melalui rekrutmen karyawan serta program-program sosial yang menyentuh kebutuhan masyarakat.

Namun, kondisi perusahaan saat ini sedang dalam masa sulit. Langkah efisiensi yang diambil, termasuk merumahkan sebagian karyawan, terpaksa dilakukan demi menjaga keberlanjutan operasional tambang. “Kami bukan melawan, tapi mendukung langkah perusahaan ini agar bisa bertahan dan kembali memberi manfaat besar untuk kita semua,” tegas Mahdi.

Septian Sam, koordinator aksi FMKBB, menambahkan bahwa aksi tandingan mereka adalah bentuk nyata dukungan terhadap NHM. “Kami memahami keputusan perusahaan untuk efisiensi. Ini bukan langkah mudah, tapi kami percaya NHM di bawah Haji Robert memiliki komitmen kuat terhadap kemanusiaan dan keberlanjutan ekonomi lingkar tambang,” ujarnya.

Sementara itu, aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Peduli Nasib Masyarakat Lingkar Tambang dan Karyawan NHM dinilai memiliki agenda tersembunyi. “Aksi mereka tidak sepenuhnya murni, ada desakan pembebasan salah satu mahasiswa yang menjadi tersangka kasus hukum,” ungkap Septian.

Masyarakat lingkar tambang tahu betul, keberadaan NHM adalah nyawa bagi perekonomian daerah. Bagi FMKBB, tidak ada yang lebih penting saat ini selain mendukung perusahaan untuk pulih dan bangkit. Di balik segala badai, Haji Robert dan NHM tetap menjadi harapan utama bagi ribuan karyawan dan masyarakat lingkar tambang.

Saat malam tiba, Desa Tahane kembali tenang, tetapi gema dari pertemuan itu tetap terasa. Harapan dan semangat warga untuk melihat NHM kembali berdiri kokoh menjadi bukti bahwa perusahaan ini bukan sekadar tambang, melainkan tumpuan hidup dan simbol kebersamaan. (Arief)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Abdul Gani Kasuba: Akhir Perjalanan Seorang Pemimpin di Ujung Takdir

14 Maret 2025 - 12:02 WIB

Meniti Asa di Bumi Saruma: Forum Konsultasi Publik RKPD 2026 Halmahera Selatan

13 Maret 2025 - 13:29 WIB

Dibalik Megahnya RSUD CB: Pernah ber- Utang Hampir Rp1 Triliun dan Fasilitas Rusak

7 Maret 2025 - 16:44 WIB

NHM di Ujung Tantangan: Harapan dan Perjuangan untuk Bangkit Kembali

7 Maret 2025 - 10:02 WIB

Sherly Tjoanda Menjenguk AGK: Doa, Harapan, dan Kepedulian Atas Kesembuhan

7 Maret 2025 - 09:19 WIB

Husni Bopeng: Srikandi Maluku Utara, Setia di Sisi Pemimpin dan Selalu Hadir untuk Rakyat Kecil

7 Maret 2025 - 05:16 WIB

Trending di Berita