Jakarta,DM — Keceriaan anak-anak Akademi Sepak Bola Kieraha saat bertanding di lapangan berubah menjadi kebingungan dan harap-harap cemas ketika mereka tertahan di Jakarta. Uang habis, dan tiket pulang tak terbeli. Tapi di tengah kelelahan dan ketidakpastian, datanglah secercah harapan: bantuan dari seorang tokoh yang peduli, Haji Robert Nitiyudo Wachjo.
Sejak awal Juli, anak-anak ini telah melakoni rangkaian pertandingan di Surabaya, Bandung, Sidoarjo, dan Bogor. Semangat mereka membawa nama Maluku Utara berkibar. Namun siapa sangka, akhir tur mereka nyaris menjadi kisah sendu.
Tinggal di rumah bantuan Lenteng Agung dengan keterbatasan, mereka bertahan dengan harapan. Kabar tentang situasi mereka sampai ke telinga Haji Robert. Tak menunggu lama, ia mengirim makanan dan menjamin biaya pulang seluruh tim.
“Anak-anak ini masa depan kita. Mereka harus pulang dengan selamat dan semangat,” begitu komitmennya.
Di mata para pemain muda, Haji Robert bukan sekadar penyelamat. Ia simbol harapan, inspirasi, dan kepedulian yang nyata dari tanah kelahiran mereka. Kini mereka pulang, bukan hanya dengan kemenangan dari lapangan, tapi juga kisah menyentuh tentang solidaritas dan cinta kampung halaman.