Menu

Mode Gelap
STQ 2023, Haltim Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Berita · 16 Agu 2025 11:43 WIB ·

Festival Djuanga: Dari Semangat Leluhur Mareku untuk Generasi Bangsa


 Festival Djuanga: Dari Semangat Leluhur Mareku untuk Generasi Bangsa Perbesar

TIDORE, DM – Suasana Stadion Sangaji Jiko Malofo, Kelurahan Mareku, Jumat malam (15/8/2025) tampak berbeda. Sorot lampu, deretan stan UMKM, lantunan musik tradisional, hingga derai tawa warga yang memenuhi arena menandai dimulainya Festival Djuanga Vol. 3. Namun lebih dari sekadar pesta budaya, festival ini adalah cara masyarakat Mareku menjaga ingatan kolektif tentang sejarah, tentang darah dan keberanian leluhur yang menegakkan merah putih di tanah Tidore.

Festival Djuanga bukan sekadar agenda tahunan. Ia adalah “napas” yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, yang membuka secara resmi rangkaian kegiatan, mengingatkan bahwa di balik gegap gempita festival, tersimpan nilai historis yang tak ternilai.

“Gagah dan beraninya para leluhur, seperti almarhumah Aminah Sabtu dan almarhum Abdullah Kadir bersama kawan-kawan, yang pertama kali mengibarkan merah putih di Tanjung Mafutabe, adalah bukti cinta mereka pada NKRI. Itu harus jadi penyemangat generasi sekarang,” kata Sinen penuh haru.

Menghidupkan Sejarah, Menyalakan Nasionalisme

Festival yang berlangsung 14–18 Agustus ini menghadirkan ragam kegiatan: ziarah kubur, towaro, tawaf kampung, hingga perlombaan tradisional. Namun puncaknya tetap pada upacara pengibaran bendera merah putih di Tanjung Mafutabe, 18 Agustus, mengenang momen bersejarah tahun 1946, saat untuk pertama kalinya merah putih berkibar di kawasan timur Indonesia.

Bagi warga Mareku, peristiwa itu bukan sekadar catatan buku sejarah, melainkan warisan hidup. Panitia festival, Saiful, menegaskan bahwa budaya dan sejarah adalah cermin bangsa.

“Budaya dan sejarah bukan benda mati, ia adalah napas kehidupan. Jika kita menjaganya, maka kita akan berdiri tegak di hadapan dunia,” ujarnya.

Kata-kata itu menyiratkan pesan mendalam: modernitas boleh terus melaju, tapi identitas tak boleh hilang.

Tidore dalam Panggung NKRI

Muhammad Sinen kembali mengingatkan, bahwa kontribusi Tidore pada republik ini bukan perkara kecil. “Indonesia tanpa Tidore tidak akan ada Sabang sampai Merauke,” tegasnya. Pernyataan itu menegaskan peran Tidore yang kerap terlupakan dalam narasi besar kemerdekaan Indonesia.

Festival Djuanga pun menjadi ruang untuk mengulang pesan itu, bahwa darah para pejuang dari Mareku juga ikut menorehkan merah putih di langit republik.

Dari Mareku untuk Dunia

Malam pembukaan Festival Djuanga Vol. 3 ditutup dengan pemutaran jejak digital penobatan Sangaji Jiko Malofo, disusul peninjauan stan UMKM yang menampilkan produk khas masyarakat. Anak-anak muda sibuk mendokumentasikan acara, para orang tua bercengkerama sambil mengenang masa silam, dan wisatawan lokal larut dalam suasana hangat nan heroik.

Festival ini bukan hanya pesta rakyat, melainkan pesan untuk dunia bahwa masyarakat kecil di sudut timur Nusantara mampu menjaga api sejarah agar tetap menyala. Api itu diwariskan dari leluhur untuk generasi kini, agar nasionalisme tak lekang oleh zaman. (Arf)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

Baca Lainnya

Wapres Gibran Kunjungi Morotai, Caketum HIPMI Malut: Momentum Kebangkitan Ekonomi Daerah

15 Oktober 2025 - 12:49 WIB

Dari Buku ke Batu: Siswa SMK Halut Rasakan Pengalaman Nyata di Tambang Gosowong

13 Oktober 2025 - 01:01 WIB

Semangat Ekonomi Kerakyatan Menyala di Ternate, HIPMI Kota Ternate Sambut Baik Kunjungan Wapres Gibran Rakabuming

12 Oktober 2025 - 17:58 WIB

Rio C. Pawane Dukung Hilirisasi dan Modernisasi Industri Kelapa di Maluku Utara: Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Pengusaha Muda

10 Oktober 2025 - 13:11 WIB

Rio C. Pawane: Saatnya Petani Kelapa Maluku Utara Naik Kelas Lewat Hilirisasi dan Kolaborasi

10 Oktober 2025 - 12:08 WIB

Dari Maluku Utara ke Jakarta: Kisah Harapan Pasien Jantung Bersama NHM Peduli

9 Oktober 2025 - 03:48 WIB

Trending di Berita