Menu

Mode Gelap
STQ 2023, Haltim Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Berita · 7 Agu 2025 06:30 WIB ·

Langkah Strategis Maluku Utara Menuju Transformasi 2026


 Langkah Strategis Maluku Utara Menuju Transformasi 2026 Perbesar

SOFIFI, DM— Di Gedung DPRD Provinsi Maluku Utara, Kamis (7/8/2025), namun atmosfer ruang sidang paripurna telah terasa penuh perhatian. Suasana tenang berubah menjadi momentum strategis ketika Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, berdiri di podium, membuka dokumen penting yang akan menjadi arah kebijakan fiskal dan pembangunan daerah untuk tahun 2026.

Bukan sekadar dokumen teknokratis, Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang ia paparkan hari itu adalah kerangka besar, pondasi menuju transformasi Maluku Utara—dari provinsi yang kaya sumber daya menjadi daerah yang tangguh secara sosial dan inklusif secara ekonomi.

“Kami menyusun ini dengan visi besar, agar manfaat pembangunan benar-benar terasa di setiap rumah, di setiap desa, dan di seluruh penjuru Maluku Utara,” ujar Sherly tegas namun tenang, dalam pidato paripurna ke-33 DPRD Provinsi Malut.

Peta Jalan Menuju Transformasi

Dengan mengacu pada tema nasional “Kedaulatan Pangan dan Energi, serta Ekonomi yang Produktif dan Inklusif,” Sherly mengumumkan bahwa Maluku Utara juga menetapkan tema pembangunan daerah tahun 2026 sebagai “Penguatan Ekonomi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia untuk Penyiapan Fondasi Transformasi.”

Bagi Sherly, tema ini bukan sekadar slogan, tapi rencana konkret yang akan diwujudkan melalui kebijakan, anggaran, dan kolaborasi lintas sektor.

Ia mengawali pemaparannya dengan merinci capaian makro tahun 2024—sebuah tahun yang meneguhkan optimisme:

  • Pertumbuhan ekonomi menembus 13,73 persen, melampaui target RPJMD.
  • Inflasi terkendali di angka 1,50 persen, jauh lebih rendah dari proyeksi nasional.
  • Neraca perdagangan mencatatkan surplus US$6,9 miliar—sinyal kuat bahwa Maluku Utara punya daya saing yang terus tumbuh.

Dengan pijakan itu, Pemprov menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2026 di kisaran 12,1 hingga 13,8 persen, disertai penurunan angka kemiskinan ke 3,0–4,5 persen, serta pengurangan tingkat pengangguran menjadi 3,48–4,01 persen.

Enam Prioritas, Satu Tujuan: Kesejahteraan

Dalam narasi Sherly, masa depan Maluku Utara dibangun di atas enam prioritas utama pembangunan tahun 2026. Semuanya dirancang bukan hanya untuk menciptakan angka-angka statistik yang baik, tetapi untuk memastikan bahwa pembangunan benar-benar menyentuh kehidupan nyata warga:

  1. Peningkatan kualitas SDM dan penanggulangan kemiskinan.
  2. Transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
  3. Pemerataan infrastruktur dasar di seluruh wilayah.
  4. Reformasi birokrasi yang berpihak pada layanan publik.
  5. Penguatan ketahanan lingkungan dan kesiapsiagaan bencana.
  6. Pemajuan kebudayaan dan harmoni sosial.

Sherly menegaskan, “Ini bukan sekadar program tahunan. Ini adalah peta jalan untuk 10–20 tahun ke depan, agar generasi Maluku Utara memiliki landasan yang kokoh untuk berdiri sejajar dengan daerah lain di Indonesia.”

Anggaran yang Menyentuh Rakyat

Dari sisi fiskal, Pemprov memproyeksikan pendapatan daerah tahun 2026 sebesar Rp3,162 triliun, atau turun 8,19 persen dari tahun sebelumnya—akibat berkurangnya transfer pusat. Namun yang membanggakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) justru meningkat 23,12 persen, kini menyumbang 34 persen dari total pendapatan. Ini menandakan penguatan kemandirian fiskal yang sehat.

Adapun total belanja daerah dirancang sebesar Rp3,177 triliun, dengan belanja modal melonjak 111,91 persen—fokus utamanya pada infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Defisit anggaran sebesar Rp15 miliar akan ditutupi melalui pembiayaan daerah senilai Rp20 miliar, dengan strategi optimalisasi pendapatan, efisiensi belanja, serta peningkatan partisipasi publik dalam pembayaran pajak dan retribusi.

Dari Podium ke Rakyat

Sherly menutup pemaparannya dengan penyerahan resmi dokumen KUA-PPAS 2026 kepada pimpinan DPRD. Tapi lebih dari itu, hari itu, ia menyerahkan harapan baru kepada rakyat Maluku Utara—bahwa tahun depan bukan hanya tentang anggaran, tetapi tentang hidup yang lebih layak, ekonomi yang lebih adil, dan pembangunan yang lebih manusiawi.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

Baca Lainnya

Dari Simulasi ke Kesiapsiagaan Nyata: Cara NHM Bangun Budaya Siaga Karhutla di Tambang Gosowong

16 Oktober 2025 - 06:10 WIB

Wapres Gibran Kunjungi Morotai, Caketum HIPMI Malut: Momentum Kebangkitan Ekonomi Daerah

15 Oktober 2025 - 12:49 WIB

Dari Buku ke Batu: Siswa SMK Halut Rasakan Pengalaman Nyata di Tambang Gosowong

13 Oktober 2025 - 01:01 WIB

Semangat Ekonomi Kerakyatan Menyala di Ternate, HIPMI Kota Ternate Sambut Baik Kunjungan Wapres Gibran Rakabuming

12 Oktober 2025 - 17:58 WIB

Rio C. Pawane Dukung Hilirisasi dan Modernisasi Industri Kelapa di Maluku Utara: Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Pengusaha Muda

10 Oktober 2025 - 13:11 WIB

Rio C. Pawane: Saatnya Petani Kelapa Maluku Utara Naik Kelas Lewat Hilirisasi dan Kolaborasi

10 Oktober 2025 - 12:08 WIB

Trending di Berita