Menu

Mode Gelap
STQ 2023, Haltim Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Bisnis & Perbankan · 19 Des 2024 11:46 WIB ·

Apindo: Lima Prasyarat untuk Dongkrak Ekonomi Indonesia


 Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani usai konferensi pers Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (19/12/2024). ANTARA/Muzdaffar Fauzan. Perbesar

Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani usai konferensi pers Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (19/12/2024). ANTARA/Muzdaffar Fauzan.

JAKARTA, DM – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajukan lima prasyarat penting yang harus dipenuhi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional agar lebih berdaya saing dan berkualitas.

Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengungkapkan, lima syarat tersebut meliputi: bauran kebijakan fiskal dan moneter, peningkatan efisiensi biaya usaha universal, penciptaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta penguatan hubungan antara UMKM dan industri.

1. Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Pro-Stability dan Pro-Growth

Shinta menegaskan pentingnya bauran kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung stabilitas sekaligus pertumbuhan ekonomi. “Kebijakan fiskal harus mengedepankan prinsip ‘collect more and spending better’, sementara kebijakan moneter perlu menyediakan skema pembiayaan inklusif dan relaksasi suku bunga untuk mendukung sektor manufaktur,” jelasnya.

2. Efisiensi Biaya Usaha Universal

Peningkatan efisiensi biaya usaha dapat dicapai melalui reformasi birokrasi dan kepastian hukum untuk menekan biaya kepatuhan (cost of compliance). Selain itu, suku bunga kompetitif serta pengendalian biaya energi, logistik, dan tenaga kerja juga menjadi kunci.

3. Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas

Menurut Shinta, percepatan investasi harus didorong dengan menghilangkan hambatan birokrasi, penyederhanaan perizinan, dan kepastian hukum. “Investasi yang berkualitas menjadi motor utama dalam membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” ujarnya.

4. Peningkatan Produktivitas dan Kualitas SDM

Untuk meningkatkan kualitas SDM, pemerintah perlu memastikan kesesuaian antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri. “Link and match ini penting agar tenaga kerja memiliki keterampilan relevan dan siap bersaing di era teknologi,” katanya.

5. Keterhubungan UMKM dan Industri

Shinta juga mendorong integrasi UMKM ke dalam rantai nilai global melalui insentif bagi perusahaan swasta yang melibatkan UMKM dalam aktivitas produksi dan distribusi. Implementasi awal dapat dimulai dari BUMN.

“Jika ini terwujud, UMKM bisa naik kelas dan menjadi bagian dari Global Value Chain,” tegas Shinta.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

Baca Lainnya

“Belanja Seru di Muara Mall Ramadan 2025: Diskon Gede, Stok Aman, Kenyamanan Terjamin!”

19 Maret 2025 - 14:27 WIB

Misi Dagang ke-3: Meniti Jalan Menuju Keseimbangan Perdagangan antara Maluku Utara dan Jawa Timur

12 Maret 2025 - 11:10 WIB

NHM di Ujung Tantangan: Harapan dan Perjuangan untuk Bangkit Kembali

7 Maret 2025 - 10:02 WIB

Haji Romo Nitiyudo Wachjo: Sosok di Balik Transformasi Sosial di Maluku Utara

22 Desember 2024 - 07:43 WIB

Rupiah Melemah 215 Poin, Tembus Rp16.313 per Dolar AS

19 Desember 2024 - 11:41 WIB

Uang Rupiah yang Dapat Ditukarkan

10 Desember 2024 - 13:27 WIB

Trending di Bisnis & Perbankan