Ternate,DM – Tahun 2024 menjadi momen istimewa bagi swalayan Tara No Ate di Kota Ternate. Lonjakan omzet yang signifikan tercatat saat Kota Ternate menjadi tuan rumah Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) tingkat nasional pada 2-7 September 2024.
Direktur Utama Tara No Ate, Burhanuddin Rope, mengungkapkan bahwa omzet swalayan melonjak drastis hingga Rp400 juta dalam dua minggu selama acara berlangsung, dengan keuntungan bersih mencapai Rp37 juta. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan hari normal yang biasanya hanya mencatat pendapatan Rp7-8 juta per hari.
“Puncaknya terjadi di bulan September saat event KSM. Saat itu, penjualan kami bisa mencapai Rp20 juta per hari. Ini sangat signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya seperti Januari atau Februari yang biasanya pendapatannya belum maksimal,” ujar Butes, sapaan akrabnya, saat berbincang di ruang kerjanya belum lama ini.
Swalayan Primadona Saat Event Nasional
Menurut Burhanuddin, Tara No Ate selalu menjadi tujuan utama tamu luar daerah yang mencari oleh-oleh khas Ternate. Beragam produk lokal yang ditawarkan membuat swalayan ini menjadi primadona, terutama saat ada event nasional di Kota Ternate.
“Para tamu biasanya menyempatkan mampir untuk belanja oleh-oleh sebelum kembali ke daerah masing-masing. Ini yang membuat Tara No Ate selalu ramai saat ada kegiatan besar,” katanya.
Tidak hanya puas dengan pencapaian tersebut, Burhanuddin terus berupaya meningkatkan kenyamanan pelanggan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menambahkan fasilitas pendingin ruangan (AC) dan menata ulang interior swalayan agar pengunjung merasa lebih nyaman saat berbelanja.
“Kami ingin pelanggan betah saat memilih produk. Kenyamanan mereka adalah prioritas kami,” tambahnya.
Harapan Menjadi Destinasi Wisata Belanja
Burhanuddin memiliki visi besar untuk Tara No Ate. Ia berharap swalayan ini dapat lebih berkembang dan menjadi salah satu destinasi wisata belanja andalan di Kota Ternate.
“Kami ingin Tara No Ate menjadi titik akhir perjalanan tamu yang datang ke Ternate. Ketika mereka pulang, mereka membawa oleh-oleh khas dari sini,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi rencana calon Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar, yang ingin mengembangkan Ternate sebagai kota atlet. Menurut Burhanuddin, langkah ini akan berdampak positif bagi ekonomi lokal, termasuk sektor swalayan yang menjadi tujuan belanja oleh-oleh saat ada event olahraga.
“Jika pemerintah serius mengembangkan event-event nasional, otomatis akan ada perputaran ekonomi yang besar. Swalayan seperti kami pasti akan merasakan dampaknya,” jelasnya.
Ke depan, Tara No Ate berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan, sehingga dapat menjadi ikon belanja oleh-oleh di Kota Ternate. “Kami ingin setiap tamu membawa kenangan manis dari Ternate, termasuk oleh-oleh dari Tara No Ate,” tutup Burhanuddin.