TERNATE,DM-Jumat (14/3/2025), Maluku Utara kehilangan salah satu tokoh. Abdul Gani Kasuba (AGK), mantan Gubernur Maluku Utara dua periode, menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Chasan Boesoirie Ternate. Di usia 73 tahun, ia menutup lembaran panjang kehidupannya yang penuh warna—dari seorang pemimpin, seorang pejuang politik, hingga sosok yang kini berpulang dalam badai ujian hidupnya.
Kepergian yang Menggugah Duka
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh kuasa hukum AGK, Junaidi Umar, yang beberapa hari sebelumnya telah menerima informasi bahwa kondisi kesehatan kliennya semakin memburuk. “Dua hari lalu kami dikabari bahwa beliau dalam keadaan kritis,” ungkapnya dengan nada berat.
Sejak beberapa bulan terakhir, kesehatan AGK terus menurun. Ia kerap keluar-masuk rumah sakit setelah didiagnosis menderita stroke ringan dan infeksi otak. Tim dokter telah berusaha semaksimal mungkin untuk menstabilkan kondisinya, tetapi usia dan penyakit yang menggerogoti tubuhnya membuat segalanya semakin sulit. Trombositnya terus menurun, dan harapan untuk menjalani operasi pun pupus karena risikonya terlalu besar.
Hari-hari terakhirnya dihabiskan dalam perawatan intensif, dikelilingi oleh keluarga dan orang-orang yang masih setia mendampinginya. Hingga akhirnya, nafas terakhir terhembus dalam keheningan, menutup perjalanan seorang pemimpin yang telah mengukir jejaknya di bumi Maluku Utara.
Pergi di Tengah Badai Hukum
Takdir memang punya cara sendiri dalam menutup cerita hidup seseorang. AGK berpulang saat dirinya masih dalam proses hukum yang menjeratnya. Kasus suap dan gratifikasi yang ditangani KPK membuatnya divonis delapan tahun penjara, meski ia masih berupaya mencari keadilan dengan mengajukan kasasi.
Kini, dengan kepergiannya, pertanyaan muncul: bagaimana kelanjutan proses hukum yang telah membayangi hari-hari terakhirnya? Kuasa hukumnya menyatakan akan berkoordinasi dengan KPK mengenai status hukum almarhum.
Namun, satu hal yang pasti—apapun kontroversi yang menyertainya, kepergiannya tetap menjadi kehilangan besar bagi mereka yang pernah percaya pada kepemimpinannya.
Jejak Seorang Pemimpin
Selama dua periode menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara, AGK dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat. Namun, di balik itu semua, badai politik dan hukum tak bisa dihindari.
Kisah hidupnya adalah perjalanan seorang manusia yang penuh dengan warna—kadang dipuja, kadang dikritik. Namun, dalam kematian, yang tersisa hanyalah kenangan.
Selamat Jalan
Hingga saat ini, keluarga masih belum memberikan pernyataan resmi mengenai prosesi pemakamannya. Namun, satu hal yang pasti, Abdul Gani Kasuba telah kembali kepada Sang Khalik, meninggalkan cerita yang akan terus dikenang dalam sejarah Maluku Utara.
Di balik segala pro dan kontra, segala pujian dan kritik, ia tetaplah seorang pemimpin yang pernah mengabdikan dirinya untuk daerah yang dicintainya.
Selamat jalan, .Sejarah akan tetap mencatat namamu.
(arf)